Wednesday, April 30, 2014

SEJARAH DAN LAMBANG NEGARA REPUBLIK IRLANDIA, Perseturuan Panjang Antar Pemilik Kepentingan Agama

BAB I
PENDAHULUAN

Sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi yaitu penglihatan masa lalu, masa sekarang dan penglihatan  masa depan. Sejarah suatu Negara sangat diperlukan untuk dapat mengetahui dan mempelajari manusia dan perkembangannya sebagai mahluk social. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk membahas bagaimana sejarah terbentuknya negara Irlandia, apa yang menjadi filosofi lambang negara tersebut, kebanggaan nasional, trauma masyarakat, kekuatan serta kelemahan dari Negara Irlandia.
Dengan membuat makalah sejarah suatu negara maka diharapkan penulis dapat mengulas sedikit sejarah tentang negara tersebut, terlebih negara Irlandia yang secara khusus akan dibahas di makalah ini. Penelitian sejarah meliputi semua aspek peristiwa masa lalu baik politik, social, ekonomi dan budaya, dan focus kajian sejarah adalah manusia atau masyarakat. Sejarah sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia agar manusia tersebut bisa menjadi lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan.
Harapan penulis agar makalah ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca untuk mempelajari dasar-dasar dari negara Irlandia serta dapat memperkirakan ESTOM (emosi, sikap, tindakan, opini, dan motivasi) dari masyarakat yang ada di Irlandia mengingat negara Irlandia adalah suatu negara yang memiliki pengalaman sejarah sering dikuasai bangsa asing terutama bangsa Viking dan Inggris sehingga mengakibatkan ciri tersendiri pada masyarakatnya. Makalah ini juga dapat dimanfaatkan untuk memprediksikan kejadian yang terjadi di masa yang akan datang dan untuk mengetahui Selain itu, tulisan ini juga bisa membantu pembaca untuk mengetahui SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Trade ) dari Negara Irlandia yang secara langsung maupun tidak langsung berprngaruh juga terhadap NKRI.

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

Sunday, April 27, 2014

Pelajaran Psikologi, Coping dan Stress Dalam Film Gravity

Pemeran Utama sekaligus yang menjadi objek pengamatan: Insinyur biomedis Dr. Ryan Stone (Sandra Bullock)



Dalam Film ini DR. STONE menghadapi  Stres fisiologis yang dimana stress ini dapat di lihat pada adegan dia saat terombang ambing setelah melepaskan kait pengaman saat pesawat ulang aliknya terkena serpihan dari satelit yang hancur.


Dikatakan mengalami stress Fisiologik karena:

  • Tekanan, timbul sebagai akibat tekanan. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi. Tekanan yang DR.Stone alami karena keadaan yang mendesak dirinya untuk segera mengambil keputusan
  • Krisis, yaitu keadaan yang mendadak, yang menimbulkan stres pada individu, misalnya kematian orang yang disayangi, kecelakaan dan penyakit yang harus segera operasi. Dalam hal ini DR.Stone menghadapi kejadian yang sangat mendadak dan memposisikannya.
Video diatas menunjukkan kejadian yang menjadi Stressornya DR. STONE sehingga membuat dirinya stress yang telah menyebabkan dirinya memasuki Stress tahap ke VI  yakni tahap tertinggi stress. Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Sehingga dirinya berhalusinasi bertemu kembali dan berbicara dengan Matt Kowalski (George Clooney) pemimpin Ekspedisi tersebut. 

Video berikut ini akan menunjukkan saat dokter Stone berhalusinasi tentang keberadaan Matt Kowalski



COPING YANG DILAKUKAN DR.STONE
  • Konsentrasi, yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang dihadapi. Konsentrasi memungkinkan individu untuk terhindar dari pikiran-pikiran yang mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang sedang dihadapi. Pada kenyataanya, justru banyak individu yang tidak mampu berkonsentrasi ketika menghadapi tekanan. Perhatian mereka malah terpecah-pecah dalam berbagai arus pemikiran yang justru membuat persoalan yang menjadi semakin kabur dan tidak terarah. Dan mampu me-recall tombol – tombol apa saja yang harus dia tekan pada saat mengoperasikan capsul penyelamat.
  • Penegasan Diri, yaitu individu berhadapan dengan konflik emosional yang menjadi pemicu strss dengan cara mengekspresikan perasaan-perasaan dan pikiran-pikirannya secara langsung tetapi dengan cara yang tidak memaksa atau memanipulasi orang lain. menjadi assertif tidak sama dengan tindakan agresi. Sertif adalah menegaskan apa yang dirasakan, dipikiran oleh individu yang bersangkutan, namun dengan menghormati dengan pemikiran dan perasaan orang lain. dewasa ini pelatihan-pelatihan dibidang asertifitas mulai banyak dilakukan untuk memperbaiki relasi antar manusia.
Video berikut menunjukkan coping yang dilakukan dokter Stone



SIFAT YANG DIMILIKI DR.STONE
  1. Emosi
  2. Berbakat pemimpin
  3. Dinamis, aktif
  4. Sangat memerlukan perubahan
  5. Harus memperbaiki kesalahan
  6. Berkemauan kuat dan tegas
  7. Tidak emosional dalam bertindak
  8. Tidak mudah patah semangat
  9. Bebas dan mandiri
  10. Penuh kenyakinan
Kesepuluh sifat tersebut merupakan ciri dari kepribadian koleris. Dr. Stone memiliki sifat- sifat tersebut,  sifat alamiah rasa pemimpinan dan begitu tegas, biasanya sifat Koleris ini jenis sifat kejiwaan yang benar-benar diuntungkan untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak, Dr. Stone memiliki kemauan keras dalam mencapai sesuatu yaitu kembali ke bumi dengan selamat meskipun adanya hantaman sampah lar angkasa. ia seorang yang berapi api, begitu aktif, praktis, cekatan dan mandiri, dan sangat independen. Ia cenderung bersikap tegas dan pendirian keras dalam mengambil keputusan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Dr. stone merupakan  tipe orang yang suka dengan aktivitas. Hal tersebut tampak melalui keterlibatannya dalam suatu misi luar angkasa. Dia tidak perlu dirangsang oleh lingkungannya, tetapi dia yang merangsang lingkungannya tersebut dengan ide-idenya yang tidak pernah berakhir, rancangan, sasaran dan ambisinya. Dia bukan tipe yang gampang menyerah terhadap tekanan dari orang lain. Bahkan tekanan tersebut justru semakin membuat dia semakin maju.

Kelemahan Pada Kepribadian Koleris
Terkadang suka menyepelein orang lain, harus terkendali, tidak begitu membutuhkan seorang teman

Friday, April 25, 2014

DINAMIKA POLITIK PASCA PEMILIHAN LEGISLATIF “Persaingan dan Perebutan Koaliasi Menuju Pemilihan Presiden/Wakil Presiden”

     Berbicara tentang demokrasi maka kita akan berbicara tentang rakyat dan Pemilu (pemilihan umum) karena salah satu syarat utama demokrasi adalah dengan dilakasanakannya pemilu. Pada dasarnya pemilu adalah pemilihan terhadap anggota legislatif dan eksekutif di pusat maupun di daerah, legislatif yang dimaksud adalah DPR-RI dan DPRD daerah tingkat I dan daerah tingkat II sementara yang dimaksud dengan eksekutif adalah presiden/wakil presiden, gubernur, dan walikota/bupati. Beberapa tahun terakhir DPR membuat RUU Pemilu dimana nantinya terdapat beberapa perubahan dalam pemilu, namun disini penulis tidak ingin membahas tentang RUU Pemilu tersebut karena RUU tersebut belum digunakan dalam pemilu tahun 2014. Tahun 2014 disebut-sebut sebagai tahun pesta demokrasi karena tepat pada tahun ini akan dilaksanakan pemilihan anggota legislatif serta pemilihan presiden dan wakil presiden. Seperti yang kita ketahui pemilu adalah sesuatu yang mengacu  kepada kegiatan politik dimana pesta politik ini pasti akan diwarnai dengan dinamika-dinamika politik yang memiliki gambaran dan ciri khasnya tersendiri. Tulisan ini secara komprehensif akan membahas dinamika politik yang terjadi pada pemilihan legislatif serta bagaimana persaingan dan perebutan koalisi antar partai politik menuju pemilihan presiden dan wakil presiden di bulan Juli mendatang.

     Sesuai dengan pengalaman yang dialami negara Indonesia setelah beberapa kali melaksanakan pemilu maka dapat dikatakan kita tidak dapat terlepas dari yang namanya konflik paska pemilihan. Konflik yang dimaksud diakibatkan adanya persaingan antar kekuatan politik dimana kekuatan politik ini memiliki masayarakat pendukungnya masing-masing yang tidak ingin apabila kekuatan politik yang dia dukung gagal di pesta demokrasi. Hampir dapat dipastikan selalu ada suatu pihak yang merasa dirugikan oleh pihak lainnya dan kemudian memicu terjadinya suatu permasalahan diantara pendukung-pendukung suatu kekuatan politik tertentu. Pada saat ini persaingan telah terjadi hampir di semua aspek dan tempat, tidak hanya di media massa saja, persaingan politik telah merambah sampai kepada masyarakat bahkan lembaga-lembaga baik lembaga negara maupun lembaga swasta. Pada saat ini integritas lembaga-lembaga  negara dan swasta sedang dipertanyakan apakah mereka benar-benar berniat mendedikasikan lembaganya bagi kepentingan masyarakat luas atau hanya kepentingan kelompok saja.

    Pemilihan presiden yang akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang mengundang banyak dinamika politik, mulai dari komunikasi politik yang formal sampai pada komunikasi politik yang bersifat BCD (Back Channel Diplomacy). Pada dasarnya tidak ada yang mengatakan bahwa back-channel diplomacy tidak boleh digunakan dan teknik tersebut dianggap sah-sah saja digunakan, karena di dalam politik tidak ada yang namanya UU Politik tapi yang ada hanya sekedar etika politik yang dikemukakan oleh para ahli politik. Sulit untuk mendiskripsikan bagaimana berpolitik yang baik dan  benar karena politik itu berkembang seiring dengan situasi dan kondisi yang ada di masyarakat, sehingga apa yang kelihatan baik dan benar pada saat ini belum tentu terlihat baik dan benar pada esok hari.

     Mari kita melihat contoh kasus yang terjadi baru-baru ini yaitu adanya perpecahan di dalam kubu PPP. Kejadian ini menggambarkan adanya keiinginan sejumlah elite politik PPP untuk berkoalisi dengan partai Gerindra dan adanya sejumlah elite politik PPP yang menentang kebijakan untuk berkoalisi tersebut. Partai PPP tidak mungkin ingin berkoalisi dengan Gerindra tanpa adanya komunikasi antara elite politik antara kedua partai tersebut dan tidak mungkin juga ada yang menentang kebijakan tersebut apabila tidak ada partai lain (selain Gerindra) yang ingin menjadikan PPP sebagai koalisi partainya. Dari peristiwa ini dapat kita lihat bagaimana persaingan antar kubu politik dalam upaya pencalonan presidennya masing-masing, dimana koalisi itu menjadi suatu hal yang penting dan mutlak dilakukan setiap partai politik, terlebih pada pemilihan legislatif tahun 2014 ini tidak ada satu partai yang suaranya dominan. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa setiap partai akan menggunakan segala metode dan cara untuk mendapatkan kekuatan politik yang tangguh dalam menghadapai saingan politiknya. 

     Jika sebelumnya dikatakan tidak ada yang namanya pelanggaran dalam berpolitik, lalu bagaimana seharusnya masyarakat menanggapi hal ini? Karena di negara demokrasi rakyat merupakan kekuatan politik yang paling tinggi dimana kekuasaan sepenuhnya berada di tangan rakyat, oleh karena itu masyarakat berhak mengetahui sebenarnya apa yang terjadi dalam dinamika politik pada saat ini sehingga masyarakat dapat memberikan tanggapan dan mengambil sikap yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf partisipasi politik masyarakat. Tidak selamanya sesuatu yang berhubungan dengan politik itu dianggap kotor dan tidak baik, karena bagaimanapun juga politik itu sangat diperlukan baik oleh masyarakat umum maupun para birokrat untuk mempertahankan pemerintahan dan eksistensi bangsa Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik. Di akhir kata penulis ingin mengajak para pembaca untuk turut serta dalam dinamika politik khususnya pada pemilihan presiden mendatang berlangsung, karena kita lah yang akan menentukan bagaimana berjalannya pemerintahan di Indonesia selama lima tahun mendatang.

Wednesday, April 9, 2014

Aksi Komunis di Era Modern

        Komunisme lahir karena rasa tidak suka dengan adanya kapitalisme. Sistem kapitalis memungkinkan setiap orang untuk memiliki aset/kekayaan bebas, sedangkan pada komunisme semua kekayaan dikuasai partai komunis untuk kepentingan rakyat. Begitulah yang mereka utarakan. Namun, sejarah membuktikan bahwa kekayaan dinikmati hanya untuk kepentingan elit partai saja, rakyat tetap menderita. Untuk mencapai tujuannya mereka menghalalkan segala cara, termasuk pembantaian, menyengsarakan rakyat, perang, teror, fitnah, dan sebagainya. Bagi mereka, agama adalah sampah sehingga bisa dibilang mereka itu atheis (tidak beragama). Paham ini menyebar di berbagai negara, termasuk Indonesia.


     Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak komunis untuk menghidupkan kembali pahamnya di berbagai daerah di Indonesia. Opini ini bukan hanya isapan jempol atau sekedar isu omong kosong belaka. Tanpa ingin mengungkap luka lama, maka semua pihak harus dapat merespon segala upaya sistematis yang telah dibangun oleh antek-antek kelompok tersebut. Karenanya, pemerintah dan segenap komponen bangsa perlu segera mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mencegahnya. Kita tidak bisa membiarkan paham ini berkembang, sebab sudah terbukti bahwa paham komunis lebih banyak mudaratnya (keburukan) daripada manfaatnya.



     Kita harus berhati-hati dengan mulai banyaknya gejala-gejala bangkitnya kembali PKI/Komunisme di Indonesia, termasuk orang-orang Indonesia yang mulai mendukung usulan dicabutnya Tap MPRS No. XXVI/MPRS/1966 dengan mengatas namakan HAM dan demokrasi. Komunis selalu merupakan musang berbulu ayam atau serigala berbulu domba.

Dokumen berikut ini akan membahas lebih dalam mengenai aksi komunis di era modern


Hak Asasi Manusia

       Hak Asasi Manusia merupakan suatu bentuk dari hukum alami bagi umat manusia, yakni terdapanya sejulah aturan yang dapat mendisiplinkan dan menilai tingkah laku kita. Konsep ini disarikan dari berbagai ideology dan filsafat, ajaran agama dan pandangan dunia, dan terlambang dengan negara-negara itu dalam suatu kode perilaku internasional. Dengan demikian, konsep hak asasi tidak lain adalah komitmen bangas-bangsa di dunia tentang pentingnya penghormatan terhadap sesamanya. Doktrin hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap hukum dan masyarkat internasional.


       Untuk itu dokumen berikut akan membahas lebih lanjut mengenai Hak Asasi Manusia serta hubungannya dengan pelakasanaan politik di Indonesia.


https://www.4shared.com/file/nHd1Brzqba/Hak_Asasi_Manusia.html?

Kearifan Lokal Dalam Revitalisasi Nilai-Nilai Kebangsaan

         Kearifan lokal (local wisdom) merupakan bagian dari sistem budaya, biasanya berupa larangan-larangan yang mengatur hubungan sosial maupun hubungan manusia dengan alamnya. Kearifan lokal berfungsi untuk menjaga kelestarian dan kesinambungan aset yang dimiliki suatu masyarakat sehingga masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya dari generasi ke generasi berikutnya, tanpa harus merusak atau menghabiskan aset tersebut.


      Apabila kita mengikuti sejarah perkembangan bangsa Indonesia maka yang harus diangkat adalah kemajemukannya, yaitu keberagaman suku bangsa yang ada, dimana dinamika masyarakat dan kebudayaannya yang memiliki konsepsi-konsepsi khusus mengenai konsep suku bangsa di suatu daerah kebudayaan. Dalam kebudayaan tersebut ada yang dikatakan sebuah kearifan lokal, yaitu pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta strategi kehidupan yang terwujud dalam aktivitas masyarakat setempat.



        Hakikat Kearifan Lokal Papua


Pandangan para ahli hukum adat menunjukan bahwa masyarakat adat Papua termasuk dalam masyarakat adat yang berpegang pada asas genealogis teritorial. Artinya masyarakat yang memiliki pembagian berdasarkan struktur-struktur dan organisasi sosial sesuai wilayah dan keturunan atau hubungan darah di antara para anggota masyarakat hukum adat.


Untuk membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, berikut ini disertakan dokumen terkait kepemimpinan di Papua. 



Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg

     Banyak teori-teori yang menjelaskan mengenai perkembangan kepribadian yang terdapat pada manusia dan salah satunya adalah Lawrence Kohlberg. Lawrence Kohlberg membuat suatu teori berdasarkan penelitian yang dia lakukan dan sesuai dengan pengalaman yang dia alami. Dokumen berikut akan membahas lebih mendalam mengenai teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg.

Antara Extra Judical Killing dan Asas Praduga Tak Bersalah

     Tembak mati di tempat oleh aparat negara banyak dikecam oleh publik khususnya LSM yang bergerak di bidang humaniter dan HAM. Apabila dipandang dari segi hukum khususnya asas praduga tak bersalah, maka extra judical killing ini dapat dipandang sebagai suatu hal yang melanggar asas praduga tak bersalah, namum bagaimanapun juga ada hal-hal yang dapat melegalkan extra judical killing ini.