Thursday, May 15, 2014

Keteguhan Zulkifli Lubis dalam Merintis Dunia Intelijen Profesional

Di dalam perang ada dua teori besar yang sering digunakan yaitu teori perang terbuka dan teori perang tertutup. Dalam teori perang terbuka,  suatu Negara akan berhadapan secara langsung tanpa memiliki strategi yang yang mapan dalam menghadapi Negara lain. Selain itu suatu Negara harus menghadapi musuh dengan jumlah pasukan tiga kali lebih banyak daripada pasukan musuh. Misalnya untuk menghadapi pasukan sejumlah lima ribu orang suatu Negara harus mengerahkan pasukan sebanyak 15.000 orang. Teori yang kedua adalah teori perang tertutup yang dipelopori oleh Sun Zhu, yaitu seranglah musuhmu dengan cara yang lebih halus dan dalam keadaan  dan posisi yang tidak menguntungkan untuk musuh. Maksud dari penyataan tersebut adalah menyerang musuh di titik kelemahannya dengan menggunakan kekuatan kita dan memanfaatkan kondisi situasi dan lingkungan yang merugikan bagi musuh. Perang yang dimaksud oleh Sun Zhu juga meliputi perang urat syaraf (Cy War) yang meliputi konspirasi dan propaganda serta perang tertutup yang dilakukan tanpa menggunakan kekuatan angkatan bersenjata. Melihat dua teori besar tersebut, intelijen dapat dikatakan sebagai ilmu, kegiatan, maupun organisasi yang cenderung menggunakan teori perang tertutup yang dikemukakan oleh Sun Zhu sehingga sering disebut bahwa Sun Zhu adalah bapak intelijen dunia.

Pada saat ini dunia intelijen telah semakin berkembang  dalam segala aspek, mulai dari technology advancement sampai kepada human intelligence-nya yang dimana sosok seorang pemimpin itu sangat diperlukan dalam pembentukan dan pengembangan dan pembentukan human intelligence seseorang. Dalam melakukan manajemen, pemimpin akan melakukan fungsi manajemen dimana dia akan melakukan controlling dan directing terhadap orang-orang yang bekerja dibawah kepemimpinannya sehingga pemimpin tersebut akan memberikan evaluasi dan masukan-masukan kepada bawahan bagaimana cara bekerja yang baik dan benar sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam AD/ART organisasi. Seorang pemimpin dalam suatu organisasi/lembaga akan menentukan behavior (sifat) organisasi/lembaga tersebut karena pada dasarnya pemimpin lah yang menentukan arah kebijakan dan cara pandang suatu organisasi/lembaga dalam menghadapi suatu permasalahan. Oleh karena itu pimpinan organisasi/lembaga intelijen akan menentukan bagaimana kinerja personil intelijen yang berada di bawah kepemimpinannya. Oleh karena itu pribahasa “tidak jauh buah dari pohonnya” dapat dikaitkan dengan kemiripan sifat dan watak seorang bawahan terhadap siapa yang telah memimpin dan mengarahkan dia selama itu.
  
BIN (Badan Intelijen Negara) adalah suatu lembaga Negara yang dimiliki Indonesia untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi intelijen. BIN mirip dengan lembaga Negara lainnya dimana BIN telah mengalami perkembangan dan perjalanan sejarah organisasi yang cukup panjang dimulai dari cikal bakal terbentuknya Badan Istimewa (BI) pada September 1945 yang kemudian terbentuk suatu badan yang lebih resmi yang disebut dengan BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia) dan setelah itu berkembang menjadi Badan Intelijen Negara (BIN). Orang yang paling penting dan berpengaruh dalam pembentukan Badan Istimewa (BI) tersebut adalah seorang lulusan terbaik, baik dalam bidang pelajaran maupun dalam latihan tempur di Seinen Dojo (Balai Penggemblengan Pemuda), orang tersebut adalah Zulkifli Lubis. Sebelum membentuk Badan Istimewa Zulkifli Lubis telah memiliki pengalaman dalam membentuk suatu organisasi intelijen yaitu keikutsertaannya dengan Mayor Ogi (perwira intelijen Jepang di daerah Vietnam) dalam menundukkan daerah Vietnam tanpa harus melakukan perang terbuka dengan Vietnam. Selain itu Zilkifli Lubis juga ikut pernah masuk dalam organisasi Fujiwara Kikan (badan rahasia Jepang yang beroperasi di Asia Tenggara) dan di sana Zulkifli dilatih dan dididik oleh Rokugawa (perwira Intelijen Jepang) mengenai intelijen, misalnya bagaimana cara mengetahuii jumlah penduduk suatu kota dan mengetahui apakah kota tersebut pro atau kontra terhadap Jepang. Dalam melakukan semua pekerjaan tersebut, Zulkifli Lubis masih berpangkat seorang Letnan Dua atau sering disebut sebagai perwira muda, dari sini dapat dilihat bahwa Zulkifli Lubis telah memiliki potensi yang besar sebagai seorang pemimpin dari sejak masa mudanya di militer.

Lembaga intelijen di bawah kepemimpinin Zulkifli Lubis telah memberikan gambaran awal bagaimana intelijen itu bekerja dan berkembang di Indonesia. Sejak mulai terbentuknya Badan Istimewa, peran intelijen sangat dibutuhkan dalam menjaga dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah Jepang pergi dari Indonesia, Belanda dan Inggris mencoba untuk menguasai kembali Indonesia. Disitulah salah satu contoh intelijen berperan dalam melakukan pengumpulan data serta pencegahan dini terhadap segala kemungkinan buruk yang mungkin menerpa Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi intelijen, Zulkifli Lubis melakukan banyak manuver intelijen militer dan politik. Salah satunya adalah menggalang dan merekrut penjahat yang ada di Nusakambangan untuk keperluan organisasi intelijen. Dengan keahliannya dalam melakukan penggalangan dan rekrutmen agen, banyak human intelligence yang telah terbentuk dan berkarir di dunia intelijen professional. Oleh karena itu penulis tertarik dan ingin mengkaji lebih dalam lagi mengenai keteguhan Zulkifli Lubis dalam merintis dunia intelijen professional.

MENCARI SOLUSI YANG TEPAT DAN BENAR ANTARA PALESTINA DAN ISRAEL, MUNGKINKAH?

Konflik dan peperangan berkepanjangan yang terjadi antara Israel dan Palestina pada dasarnya bukanlah sekedar masalah tentang agama dimana masyarakat Indonesia pada umumnya menanggapi hal tersebut hanya sebatas konflik antara Islam vs Yahudi (sering dianggap sebagai Kristen padahal berbeda), namun dapat dikatakan apa yang terjadi antara Israel dan Palestina lebih dari sekedar masalah agama tetapi masalah yang menyangkut politik, kemerdekaan, dan kemanusiaan (Ebenezer, Penulis Kompasiana, 2012). Apabila diruntut dari sejarah yang ada, maka akan sangat sulit untuk menentukan siapa yang seharusnya berhak menempati dataran Palestina tersebut karena bukti sejarah yang ada akan tertutupi dengan kepentingan politik, hal kemerdekaan, dan masalah kemanusiaan. Oleh karena itu penulis mencoba memberikan solusi dengan mempertimbangkan ketiga aspek di atas.

Timor Leste adalah salah satu negara di dunia yang melegitimasi kemerdekaan dan daerah kekuasannya dengan melakukan jajak pendapat atau referendum, maka hal yang sama juga dapat dilakukan dalam penentuan daerah kekuasaan dan legitimasi kemerdekaan dapat dilakukan dalam menyelesaikan konflik tersebut. Referendum yang dimaksud disini bukan ditujukan kepada rakyat Palestina dan Israel namun ditujukan kepada seluruh negara anggota PBB, jadi seluruh negara anggota PBB dijajak pendapatnya untuk mendukung negara Palestina atau Israel, mengingat saat ini Palestina telah masuk menjadi salah satu negara pengamat PBB. 

Melihat dari sisi kemanusiaannya, Israel dituduh telah melakukan perbuatan-perbuatan yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan, dimana Israel melalui tentara dan alat militernya beberapa kali telah membombardir daerah-daerah yang berpenduduk dan menembaki orang-orang yang melintasi daerah perbatasan tanpa ijin (illegal). Di mata dunia, Israel telah melakukan perbuatan yang tidak manusiawi, tetapi pernahkah kita menempatkan diri kita di posisi Israel yang keberadaannya juga sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat? Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Teori Darwin telah terjadi di sini, yaitu adanya kecenderungan setiap manusia untuk mempertahankan hidupnya (memperluas dan mempertahankan daerah tempat tinggalnya) walaupun dengan cara menyingkirkan manusia lainnya. Jika “hanya” ditinjau dari segi kemanusiaannya maka solusi yang dapat diambil adalah antara rakyat Israel dan Palestina selayaknya hidup rukun bersama di suatu daerah yang sama tanpa adanya legitimasi negara mana yang yang berkuasa.

Dua solusi yang telah dikemukakan sebelumnya ternyata masih memiliki kekurangan dimana menggunakan cara referendum akan dianggap Israel sebagai suatu solusi yang merugikan bagi negaranya karena mereka tahu mayoritas negara anggota PBB akan lebih mendukung Palestina dibandingkan Israel karena referendum itu menggunakan sistem one state one vote yaitu satu negara satu suara dimana tidak ada perbedaan kekuatan suara antara negara besar dan negara kecil. Selain itu, solusi untuk hidup dan tinggal bersama dapat dikatakan sebagai solusi yang hampir mustahil untuk dilakukan karena tidak mungkin antara dua golongan masyarakat (bahkan mungkin lebih) yang sangat berbeda secara kultur dan sejarah dapat hidup berdampingan.

Dengan mempertimbangkan aspek sejarah (walaupun tidak cukup kuat), aspek kemanusiaan, kemerdekaan, dan kepentingan politik sebaiknya Israel yang memegang kendali lebih besar karena Israel jauh lebih kuat dan berpengaruh dibandingkan Palestina dengan syarat utama yaitu Israel harus bertanggung jawab dalam menjamin dan memastikan keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan rakyat Palestina, karena bagaimanapun juga suatu hal yang tidak mungkin bagi Palestina dan organisasi pendukungnya untuk menekan dan mengalahkan Israel. Di akhir tulisan, penulis ingin menyampaikan bahwa sangat sulit untuk mencari solusi yang benar secara hakiki dalam permasalahan antara Israel dan Palestina, karena solusi yang benar secara hakiki itu terjadi apabila seluruh manusia yang hidup di bumi ini telah menyatakan solusi itu benar dan tepat dimana hal itu hampir tidak mungkin terjadi karena setiap manusia, golongan, dan negara memiliki kepentingan yang berbeda-beda yang akan dijunjung tinggi dan dipertahankan.

Monday, May 5, 2014

Badan/Lembaga/Kementerian Yang Memiliki PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan) Asuhan Di Bawahnya (Pada Umumnya Beasiswa dan Ikatan Dinas)

Sebelum teman-teman memulai membaca blog berikut ini, ada satu hal yang harus teman-teman pastikan yaitu apapun yang saya tulis di blog ini adalah berdasarkan pemikiran dan pendapat penulis, jadi bukan berdasarkan riset ilmiah yang terukur seperti yang dilakukan LSI (Lembaga Survey Indonesia). oh iya, PTK yang di post di blog ini yang sudah umum didengar orang, jadi kalau ada yang berminat tambahin daftar sekolah silahkan post di comment.


Lembaga yang pertama adalah TNI (Tentara Nasional Indonesia) http://www.tni.mil.id. Visi dari TNI adalah terwujudnya pertahanan negara yang tangguh, dengan misi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta keselamatan bangsa. Untuk meningkatkan potensi dari anggota TNI maka dibentuklah Akademi yang mempersiapkan perwira TNI. Akademi tersebut antara lain:
  • Akmil (Akademi Militer) http://www.akmil.ac.id, Akmil memiliki visi ”Menjadikan Akademi Militer sebagai Center of Excellence yang dapat mewujudkan hasil didik yang profesional dan dicintai rakyat”. Ini dia logo dari Akmil

  • AAL (Akademi Angkatan Laut) http://www.aal.ac.id. AAL memiliki visi terwujudnya akademi angkatan laut yang mampu menghasilkan perwira TNIAL yang tanggap, tanggon dan trengginas. 


  • AAU (Akademi Angkatan Udara) http://aau.ac.id. AAU memiliki visi Unggul di bidang Iptek kedirgantaraan, melahirkan pemimpin berkarakter, profesional, modern, berintegritas dan berwawasan kebangsaan.
Lembaga yang kedua adalah Polri http://www.polri.go.id/ yang memiliki visi  Polri yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, Pemelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera.
  • Akpol (Akademi Polisi) akpol.ac.id yang memiliki visi "menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan polisi profesional, cerdas, bermoral, dan modern yang berwawasan global dan berstandar internasional (world class police academy)." 
Lembaga yang ketiga adalah lembaga sandi negara http://www.lemsaneg.go.id yang memiliki visi "menjadi penyelenggara dan pembina tunggal persandian negara dalam menjamin keamanan informasi berklasifikasi milik pemerintah atau negara serta menyajikan hasil pengupasan informasi bersandi guna turut serta menjaga keamanan nasional." Satu-satunya sekolah asuhan dari lemsaneg adalah STSN yang berlokasi di Parung, Bogor. 
  • STSN (Sekolah Tinggi Sandi Negara) http://stsn-nci.ac.id/ yang memiliki visi "Terdepan dalam keilmuan, pengembangan dan penerapan persandian".
Lembaga yang keempat adalah Kementerian Perhubungan http://www.dephub.go.id yang menurut saya tidak memiliki visi yang jelas (tidak terdapat di website). Adapun sekolah asuhannya adalah:
  • STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) http://www.stipjakarta.ac.id yang memiliki visi "Menjadi institusi pendidikan pelayaran bertaraf internasional yang menghasilkan sumber daya manusia pelayaran profesional." 
  • STPI (Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan) http://stpicurug.ac.id yang memiliki visi "Menghasilkan lulusan yang diakui secara nasional dan internasional untuk menuju pusat keunggulan (centre of excellence) yang berstandar internasional.
  • STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) sttd.ac.id yang memiliki visi "menjadikan STTD sebagai unggulan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang transportasi darat yang profesional, andal, dan berdedikasi tinggi serta mendukung pelaksanaan otonomi daerah." 
  • Sebenarya masih ada beberapa sekolah lagi yang berada di bawah asuhan kementerian perhubungan, tapi menurut saya yang paling terkenal dan banyak diminati yang tiga ini doang.
Lembaga yang kelima adalah BPS (Badan Pusat Statistik) http://www.bps.go.id yang memiliki visi "Pelopor data statistik terpercaya untuk semua". Sekolah asuhannya adalah
  • STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik) http://stis.ac.id yang memiliki visi "Menjadi institusi pendidikan profesional yang berkualitas dan unggul di  bidang statistik".

Lembaga yang keenam adalah Kementerian Keuangan http://www.kemenkeu.go.id/ yang memiliki visi "Kami akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif di abad ke-21" ya memang agak alay tapi kita harus hargai maksud dan tujuannya. 
  • STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) http://www.stan.ac.id, sepertinya STAN tidak memiliki visi yang jelas (tidak tertera dalam website).

Lembaga yang ketujuh adalah Kementria Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) http://www.esdm.go.id/, sayangnya tidak terdapat visi dalam website ini.
Lembaga yang kedelapan adalah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) http://www.kemendagri.go.id/ yang memiliki visi "Terwujudnya sistem politik yang demokratis, pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumber daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia."
  • IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) http://www.ipdn.ac.id yang memiliki visi "Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan yang terpercaya dalam mengemban tugas pengembangan ilmu, pembentukan perilaku kepamongan dan penyedia kader pemerintahan yang terampil". 
Lembaga yang kesembilan adalah BPN (Badan Pertanahan Nasional) http://www.bpn.go.id yang memiliki visi "Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia."

  • STPN (Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional) http://www.stpn.ac.id/ yang memiliki visi "terbentuknya manusia susila, cakap, dan profesional dibidang teknis dan administrasi pertanahan serta mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi guna meningkatkan kualitas pelayanan pertanahan kepada masyarakat, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Tang Maha Esa, serta mempunyai jiwa pengabdian yang tinggi terhadap pemerintah, bangsa, dan negara."


Sebenarnya masih banyak Lembaga/Badan Negara RI yang memiliki sekolah/perguruan tinggi kedinasan, tapi yang paling populer dan umumnya diketahui masyarakat adalah seperti yang telah disebutkan di atas. Kalau ada yang mau promosi sekolah silahkan post di comment, nanti admin tambahin.