Saturday, August 16, 2014

PERBANDINGAN ANTARA GUIDED MEDIA DAN UN-GUIDED MEDIA TRANSMISSION

Transmisi data adalah kegiatan pertukaran atau komunikasi data dari suatu perangkat ke perangkat lainnya. Kegiatan komunikasi data ini akan pastinya akan dipengaruhi beberapa faktor dan salah satunya adalah media transmisi yang digunakan. Media transmisi adalah suatu perangkat yang digunakan sebagai jalur transmisi data atau dengan kata sederhananya jalan dan kendaraan yang digunakan oleh data untuk berpindah tempat dari suatu perangkat ke perangkat lainnya.

Pada dasarnya orang memilih media transimisi yang akan digunakan sesuai dengan kinerja jaringan yang dikehendaki dan sesuai dengan bentuk jaringan yang akan dipakai, karena media transmisi pada dasarnya akan “efektif dan efisien” penggunaannya sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh jaringan tersebut. Misalnya dalam jaringan internet di sekolah yang dimana jumlah pemakainya banyak dan tersebar dimana-mana maka media transmisi yang efektif dan efisien adalah dengan menggunakan jaringan wireless (tanpa kabel/un-guided media). Namun untuk jaringan internet di suatu warnet (warung internet) maka media transmisi yang paling efektif dan efisien adalah dengan menggunakan kabel (guided media) agar tidak semua orang bebas dalam pemakaiannya.

Namun bagaimanapun juga tidak menutup kemungkinan dalam menciptakan suatu jaringan, guided dan un-guided media transmission dipakai kedua-duanya. Contoh dekatnya adalah jaringan yang ada di kampus Waskita. Server yang ada di Waskita dihubungkan dengan transmisi un-guided media (non kbael) kepada server yang ada di Kantor Utama. Kemudian server yang ada di Waskita dihubungkan dengan kabel (guided media) terhadap seluruh router ataupun hotspot yang ada di beberapa tempat di Waskita. Kemudian mahasiswa menggunakan un-guided media (wireless/non-kabel) menghubungkan laptopnya ke server untuk memperoleh koneksi internet. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa media transmisi guided dan un-guided akan saling melengkapi dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing.


          A.   Guided Media Transmission
                        (Media yang tercepat adalah kabel serat optic)

Pada saat ini guided media transmission yang paling cepat dalam melakukan transmisi data adalah kabel serat optic. Sesuai dengan penemuan terbaru pada tahun 2013 di University of Southampton, Inggris, kabel serat optic dibuat berongga kosong di bagian tengahnya yang kemudian mampu melakukan transmisi kecepatan data hingga 73,7 terabit per detik yaitu sekitar 10 TB/s dimana kecepatan itu setara dengan 99,7 persen kecepatan cahaya. 

Hal ini bisa terjadi karena rongga kosong pada kabel mengakibatkan foton (partikel pembawa radiasi pada gelombang electromagnet) dapat melaju hingga 99,7 persen kecepatan cahaya. Menurut penelitian yang ada, kabel serat optic yang terbuat dari kaca atau plastic memang dapat mentransmisikan data dalam bentuk cahaya (foton) namun material tersebut sebenarnya memperlambat transmisi foton yang membawa data tersebut.

Namun bagaimanapun juga untuk saat ini penemuan terbaru kabel serat optic berongga kosong ini belum dapat menggantikan kabel serat optic yang biasa karena kabel serat optic berongga kosong ini efektif dan efisien untuk digunakan untuk transmisi data dengan jarak sangat dekat yaitu untuk interkoneksi super computer atau interkoneksi kelompok server yang ada di data center (pusat data).

Kemampuan kecepatan kabel serat optic dalam melakukan transmisi data menjadi salah satu alasan utama suatu perusahaan dalam memilihnya sebagai media transmisi yang akan digunakan dalam pembentukan jaringan di perusahaannya dibandingkan dengan menggunakan un-guided media transmission.

Penggunaan kabel serat optic dalam suatu jaringan data akan memberikan suatu kecepatan yang sangat baik, namun penggunaan kabel serat optic harus dibarengi dengan penggunaan peralatan canggih lain sebagai pendukungnya. Peralatan canggih inilah yang menjadi salah satu kendala orang dalam memilih atau menggunakan kabel serat optic sebagai media transmisinya karena peralatan canggih ini memiliki harga yang cenderung mahal dengan kata lain penggunaan kabel serat optic sebagai media transmisi membutuhkan modal awal yang besar. Modal awal yang besar ini menjadi alasan utama hanya orang tertentu atau perusahaan tertentu (yang membutuhkan konektivitas yang cepat) saja yang menggunakanya sebagai media transmisi.

           B. Un-guided Media Transmission
                        (Media yang tercepat adalah microwave atau gelombang mikro)

Pada dasarnya apabila ditinjau dari segi penemuan teknologi yang paling terbaru maka satelit adalah penemuan yang paling mutakhir/up-to-date. Namun apabila dilihat dari segi kecepatan transmisi datanya, microwave (gelombang mikro) memiliki kemampuan kecepatan transmisi data yang lebih besar dibandingkan satelit. Apabila hanya ditinjau dari segi kecepatan, microwave mampu melakukan transmisi data hingga kecepatan 45 Mbps, hal ini disebabkan perambatan gelombang mikro relatif cepat dikarenakan gelombangnya yang pendek. Selain itu, peralatan yang digunakan dalam transmisi gelombang mikro juga relatif murah dan lebih mudah dalam pengimplemantasian serta instalasinya. Namun gelombang mikro juga memiliki beberapa kelemahan dan salah satu yang paling krusial adalah alat pemancar (transmitter) dan alat penerima gelombang (receiver) harus berada dalam satu garis pandang yang sering disebut one point LOS (Line Of Sight). Disamping itu, gelombang mikro juga sangat mudah terinteferensi oleh gelombang radio yang lain, bahkan berdekatannya antara dua gelombang mikro juga dapat mengakibatkan terjadinya interferensi (gangguan). 

Berdasarkan keunggulan dan kelemahannya, gelombang mikro jarang dipakai luas di kalangan masyarakat umum karena dinilai kurang efektif dan efisien. Media transmisi data menggunakan gelombang mikro pada umumnya dipakai di dalam komunikasi antar BTS (Base Transfer System) ataupun transmisi data antar gedung-gedung yang tinggi.

Pada saat ini, penggunaan gelombang mikro tidak sesederhana yang kita bayangkan dimana gelombang mikro ini hanya dipakai di tanah saja (di permukaan bumi saja). Pada saat ini Pemancar (transmitter) dan penerima (receiver) gelombang mikro telah dipadu/dibawa oleh satelit yang mengorbit bumi di luar angkasa sehingga dapat melakukan transmisi data baik dari bumi ke luar angkasa ataupun dari luar angkasa ke bumi.


CARA KERJA LOADING COIL PADA PSTN

Loading coil adalah suatu alat yang terdiri dari lilitan atau gulungan tipis beberapa lapis kawat pada suatu inti, baik inti logam, ferit, ataupun udara (tidak menggunakan benda di tengah lilitan). Loading coil sering disebut denga kumparan tembaga. Pada PSTN, loading coil berfungsi meningkatkan frekuensi pembawa suara dari sentral telephone ke rumah atau sebaliknya yang keberadaannya jauh dari sentral telephone.

Prinsip kerja dari loading coil adalah menggunakan tegangan listrik dalam meningkatkan frekuensi pembawa suara. Tegangan listrik didapatkan oleh loading coil melalui proses induksi, yaitu suatu proses munculnya tegangan listrik pada suatu kumparan pada saat terjadinya perubahan arah arus. Perubahan arah arus didapatkan dari gelombang elektromagnetik yang “simpang siur” di udara yang dapat mengakibatkan redaman/gangguan pada kabel telepon. Dengan kata lain, loading coil berfungsi mengubah interferensi/gangguan yang dalam bentuk gelombang elektromagnetik menjadi tegangan listrik yang dapat meningkatkan frekuensi pembawa suara.

Berikut ini akan merupakan tahapan cara kerja loading coil
1. Interferensi/gangguan dalam bentuk gelombang elektromagnetik mengenai loading coil
2. Loading coil kemudian terinduksi dan menghasilkan tegangan listrik
3. Tegangan listrik yang dihasilkan kemudian disalurkan pada kabel telephone untuk meningkatkan frekuensi pembawa suara.

ARI SATRIA S.

No comments:

Post a Comment