Saturday, August 16, 2014

Deskripsi Dasar Toba Samosir

BAB I
GAMBARAN UMUM

Toba Samosir adalah sebuah kabupaten yang berada di Sumatera Utara dan merupakan salah satu kabupaten yang mengelilingi Danau Toba, yaitu danau tekto-vulkanik terbesar di dunia dan sekaligus objek wisata serta ikon yang paling terkenal di Sumatera Utara. Suku yang mendiami kabupaten ini pada umumnya adalah suku Batak Toba dan mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan. Secara yuridis, Kabupaten Toba Samosir dibentuk dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1998 tentang pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir. Pada saat ini Kabupaten Toba Samosir terdiri dari 16 kecamatan dan, 203 desa serta 13 kelurahan.
Secara geografis, Kabupaten Toba Samosir berada pada posisi 2003 - 2040 Lintang Utara dan 98056 – 99040 Bujur Timur serta memiliki luas 2.021,80 Km2. Toba Samosir pada umumnya memiliki komposisi dan struktur tanah Tufa Toba, pasir bercampur tanah liat, kapur dan sebagian lainnya berupa lapisan tanah batuan yang relative kurang subur untuk pertanian. Dalam system perekonomiannya, masyarakat Toba Samosir banyak dibantu dengan keberadaan Danau Toba dimana Danau Toba merupakan sumber utama ikan dan air bersih untuk masyarakat sekitaran Danau Toba.
Saat ini Kabupaten Toba Samosir mencoba bergerak dalam percepatan pembangunanan dimana akan diadakannya pembangunan proyek Asahan III, infrastruktur jalan menuju Bandara Silangit, irigasi pertanian, dll. Namun dalam proses percepatan pembangunan itu ditemui beberapa kendala baik dari pemerintah maupun dari masyarakatnya.
Dengan banyaknya proyek pembangunan serta masyarakat dan LSM yang sudah semakin majum banyak kasus korupsi yang terungkap dan hal ini menjadi salah satu masalah utama yang sedang berkembang di tengah masyarakat dan pemerintahan Kabupaten Toba Samosir.

BAB II
KEDALAMAN ISI

A. Sejarah
Kabupaten Toba Samosir dibentuk dengan UU No 12 Tahun 1998 tentang pembentukan daerah tingkat II Kabupaten Toba Samosir yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara, dan kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Maret 1999. Sejak diresmikan pada tahun 1999 hingga tahun 2014, Kabupaten Toba Samosir telah banyak mengalami perubahan administratif yang menjadikan terjadinya pemekaran kembali yang membentuk Kabupaten Samosir dan pembentukan beberapa kecamatan baru.

B. Geografi
Kabupaten Toba Samosir terletak dibagian tengah Propinsi Sumatera Utara di jajaran Bukit Barisan dengan topografi berbukit dan bergelombang, dengan posisi tersebut, wilayah Toba Samosir merupakan daerah pengaman bagi kabupaten lainnya karena wilayah ini merupakan hulu dari beberapa sungai besar dan kecil yang mengalir ke wilayah timur Sumatera Utara.
Kabupaten Toba Samosir berada pada posisi 2003 - 2040 Lintang Utara dan 98056 – 99040 Bujur Timur serta memiliki luas 2.021,80 Km2. Kabupaten Toba Samosir berada diantara lima kabupaten yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu dan Asahan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Samosir.
Kabupaten Toba Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 900 – 2.200 meter di atas permukaan laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landau, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik.
Balige merupakan salah satu kecamatan di Toba Samosir dan merupakan Ibukota Kabupaten Toba Samosir. Kecamatan-kecamatan lainnya diurut dari yang terdekat sampai yang terjauh dari ibukota yaitu: Laguboti, Tampahan, Sigumpar, Silaen, Siantar Narumonda, Porsea, Parmaksian, Bonatua Lunasi, Uluan, Pintu Pohan Meranti, Lumban Julu, Habinsaran, Borbor, Ajibata, dan Nassau.

C. Sosial Budaya

1. Pendidikan
Pendidikan merupakan sector yang sangat menentukan dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). SDM yang baik diharapkan dapat menjadi motor penggerak dan pelaksana pembangunan di Kabupaten Toba Samosir. Salah satu indicator dari keberhasilan sector pendidikan dapat dilihat dari peningkatan angka partisipasi sekolah dari tahun ke tahun.
Pada tingkat Sekolah Dasar (SD), jumlah sekolah 224 unit dengan jumlah guru 2.030 guru dan murid 26.931 siswa. Dengan begitu rasio murid SD terhadap guru sebesar 13, dengan artian tiap guru mengajar sekitar 13 siswa. Sementara rasio murid terhadap sekolah sebesar 120, dengan artian murid tiap sekolah adalah 120 siswa.
Pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), jumlah sekolah 43 unit dengan jumlah guru dan siswa masing-masing 1.075 guru dan 11.830 siswa. Rasio murid terhadap guru adalah 11 dan rasio murid terhadap sekolah adalah 275, sementara rasio guru terhadap sekolah adalah 25.
Pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), jumlah sekolah 16 unit dengan jumlah guru yang tersedia sebanyak 501 guru dan murid sebanyak 6.505. Rasio antara murid SMA dengan guru SMA dan rasio antara murid SMA dengan sekolah sebesar 13 dan 434. Sedangkan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), jumlah sekolah 20 unit dengan jumlah guru dan murid masing-masing 564 guru dan 6.377 murid. Rasio antara murid SMK dengan guru SMAKdan rasio antara murid SMK dengan sekolah adalah 11 dan 319.
Pada saat ini Toba Samosir memiliki enam perguruan tinggi setingkat Akademi yang tersebar di Kecamatan Balige dan Kecamatan Laguboti. Jumlah mahasiswa tercatat 795 orang dengan jumlah dosen 106 orang.
2. Kesehatan
Salah satu pilar dalam pembangunan kesehatan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba Samosir adalah tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang ditunjang oleh kemudahan dan terjangkaunya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat luas. 
Jumlah rumah sakit di Kabupaten Toba Samosir berjumlah tiga unit dimana satu diantaranya termasuk rumah sakit khusus kusta. Sementara itu Puskesmas berjumlah 19 unit, puskesmas pembantu sebanyak 31 unit, pos kesehatan desa (Poskedes) sebanyak 157 unit, pondok bersalin desa (Polindes) sebanyak 77 unit, serta pos pelayanan terpadu (Posyandu) berjumlah 309 unit.
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Toba Samosir sebanyak 658 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 56 orang dokter (baik dokter umum, gigi, dan spesialis), paramedis perawatan sebanyak 460 orang, paramedic non-perawatan sebanyak 63 orang dan non-medis 79 orang yang tersebar di seluruh kecamatan.
3. Agama
Jumlah rumah ibadag menurut jenis rumah ibadah di Kabupaten Toba Samosir sebagai berikut: Gereja Protestan sebanyak 349 gereja, gereja Katolik sebanyak 66 gereja, dan 31 mesjid. 

D. Ekonomi

1. Pertanian
  Sebagian besar penduduk Kabupaten Toba Samosir menggantungkan hidupnya pada sector pertanian. Hal ini dapat dilihat dari luasnya hamparan pertanian, khususnya lahan persawahan. Salah satu pilar pembangunan Kabupaten Toba Samosir melalui dinas pertanian dan dinas yang terkait yaitu terciptanya pertanian yang maju. Pertanian menjadi salah satu sector andalan bagi Kabupaten Toba Samosir dalam menggerakkan perekonomian daerah. Sector pertanian telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Toba Samosir, yaitu sekitar 24,47 persen terhadap total PDRB.
Tanaman bahan makanan yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir terdiri dari padi, jagung, kacang tanah, cabe, bawang merah, kentang, manga, alpukat, durian, pisang, jeruk, dan nenas. Sementara itu untuk tanaman yang dibuat dalam bentuk kebun/swadayakan oleh masyarakat masih tergolong kecil, kopi merupakan komoditi andalan tanaman perkebunan rakyat yang mempunyai prospek yang baik. Tanaman kopi tersebar tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Toba Samosir. Irigasi merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan produksi hasil pertanian khususnya untuk tanaman pangan. Panjang irigasi di Kabupaten Toba Samosir sepanjang 13.453 Ha.
Usaha peternakan umumnya dikelola dan diusahakan oleh masyarakat sebagai usaha rumah tangga. Ternak dapat dikelompokkan menjadi ternak besar dan ternak kecil dan ungags. Ternak besar terdiri dari sapi, kerbau dan kuda. Ternak kecil meliputi kambing, domba dan babi. Sedangkan ternak ungags meliputi ayam dan itik. Sama halnya dengan usaha peternakan, usaha perikanan di Kabupaten Toba Samosir juga dikelola oleh masyarakat rumah tangga. Usaha perikanan dilakukan dengan budidaya (tanam benih sendiri lalu panen) ataupun dengan eksploitasi (penangkapan) langsung ke danau ataupun ke sungai-sungai. Produksi ikan di Kabupaten Toba Samosir sebesar 12.908 ton yang terdiri dari 1.372 ton hasil penangkapan dan 11.536 ton hasil budidaya.
Hasil hutan yang paling banyak diproduksi di lahan hutan Kabupaten Toba Samosir adalah Eucalyptus dan Pulp yang masing-masing sebesar 125.121 ton dan 189.635 ton. Hasil dari hutan ini banyak dimanfaatkan oleh perusahaan TPL (Toba Pulp Lestari) dalam produksi bubur kertas sabagai bahan baku kertas.
2. Perindustrian
Jumlah usaha industry kecil di Kabupaten Toba Samosir sebanyak 654 usaha dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 1.397 orang. Dari jumlah usaha tersebut, industry sandang dan kulit merupakan industry kecil dengan jumlah usaha terbanyak yaitu 456 usaha dengan tenaga kerja sebanyak 701 orang.
Disamping industry kecil, terdapat juga beberapa perusahaan besar di daerah Kabupaten Toba Samosir. Diantaranya yang paling dikenal orang adalah PT TPL (Toba Pulp Lestari) yang bergerak dalam bidang produksi bubur kertas untuk selanjutnya digunakan dalam pembuatan kertas. Selain itu dikenal juga yang namanya dengan PT Inalum, yaitu perusahaan peleburan dan pembentukan alumunium menjadi barang yang lebih siap pakai. 
3. Perdagangan
Perdagangan adalah kegiatan yang melakukan penjualan kembali barang-barang baru maupun bekas meliputi perdagangan besar dan eceran. Jumlah Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk mendirikan perusahaan/usaha yang diterbitkan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Toba Samosir berjumlah 255 SIUP, terdiri dari 242 SIUP untuk usaha kecil dan 13 SIUP untuk usaha menengah besar. Sementara itu jumlah perusahaan/usaha berbadan hukum yang melakukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) berjumlan 236 perusahaan/usaha. Dari 236 perusahaan/usaha yang melakukan TDP, 7 diantaranya berbadan hukum PT, 138 CV, 12 Koperasi, dan 79 usaha perorangan.
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli barang maupun jasa. Pasar berfungsi sebagai tempat bagi masyarakat dalam memasarkan hasil-hasil pertanian, perkebunan dan lain-lain. Jumlah Wajib Retribusi (WR) pecan/pasar di Kabupaten Toba Samosir berjumlah 3.158 WR yang tersebar pada 16 pekan/pasar. Sementara itu untuk penyaluran dan persediaan beras terdapat pada Sub Dolog Gudang Balige yang mempunyai ketersediaan sebesar 13.180.250 kg dan beras yang telah disalurkan sebanyak 12.628.904 kg.
4. Pariwisata
Danau Toba merupakan tempat wisata di Kabupaten Toba Samosir yang dapat menjadi andalan dimasa mendatang. Jumlah hotel di Kabupaten Toba Samosir sebanyak 16 hotel, dengan 263 kamar dan 441 tempat tidur. Jumlah wisatawan datang ke Kabupaten Toba Samosir sebanyak 129.519 wisatawan, terdiri dari 14.833 wisatawan mancanegara dan 114.686 wisatawan domestic.
5. Keuangan Pemerintah Daerah
Realisasi penerimaan daerah Kabupaten Toba Samosir tercatat sebesar 486,70 milyar yang terdiri dari dana alokasi umum 310,25 milyar, lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 91,94 miliar, dana alokasi khusus 51,43 milyar, dan yang lainnya. Sementara itu realisasi pengeluaran pemerintah daerah Kabupaten Toba Samosir tercatat sebesar479,83 milyar rupiah
6. Koperasi
Jumlah koperasi di Kabupaten Toba Samosir sebanyak 399 koperasi, terdiri dari koperasi unit desa (KUD) sebanya 24 koperasi dan non KUD sebanyak 375 koperasi. Jumlah anggota koperasi sebanyak 18.322 anggota dimana 5.444 anggota KUD dan 12.878 anggota non KUD. Dana yang dapat dihimpun dari anggota koperasi sebagai modal milik sendiri sebesar 66,20 milyar, sedangkan asset yang dimiliki oleh pihak koperasi sebesar 32,85 milyar rupiah. Dilihat dari tingkat keberhasilannya, dari 399 koperasi yang ada, hanya ada 5 KUD yang tingkat keberhasilannya sangat baik.
7. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Toba Samosir
PDRB merupakan ukuran kinerja makro kegiatan ekonomi di suatu wilayah. PDRB suatu wilayah menggambarkan struktur ekonomi daerah, peranan sector-sektor ekonomi dan pergeserannya yang didasarkan pada PDRB atas dasar harga yang berlaku. Selain itu PDRB menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi baik secara total maupun per sector dengan memperbandingkan PDRB tahun berjalan dengan PDRB tahun sebelumnya menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.
PDRB Kabupaten Toba Samosir sebesar 3.857.576,34 juta rupiah dimana terdapat pertumbuhan sebesar 5,26 persen dimana sector industry memberi peranan yang paling besar dalam pembentujan PDRB yaitu sebesar 43,12 persen dari total PDRB Kabupaten Toba Samosir.

E. Perhubungan dan Komunikasi
1. Angkutan Darat
Jalan merupakan prasarana untuk menghubungkan antara suatu daerah terhadap daerah lainnya, selain itu jalan juga berfungsi untuk memperlancar dan mendorong timbulnya kegiatan perekonomian. Sebagai prasarana transportasi yang penting, maka dari kuantitas harus mampu menjangkau seluruh daerah termasuk untuk membuka daerah yang terisolisir selain itu dari segi kualitas harus memiliki kondisi jalan yang bagus serta memiliki rambu-rambu lalu lintas. Panjang jalan di Kabupaten Toba Samosir mencapai 1399,83 Km yang terbagi atas jalan negara 61,08 Km, jalan propinsi 131,00 Km dan jalan kabupaten sepanjang 1.207,75 Km. Berdasarkan kondisi jalan di Kabupaten Toba Samosir, sekitar 38,57 persen merupakan jalan dengan kondisi baik, sekitar 15,60 persen dalam keadaan sedang dan sekitar 45,83 persen dalam kondisi rusak dan rusak berat.
2. Angkutan Danau
Danau Toba, selain digunakan sebagai tempat pariwisata dan tempat budidaya serta eksploitasi ikan, perairan Danau Toba juga digunakan sebagai prasarana ait yang menghubungkan antar daerah, khususnya menghubungkan antara Pulau Samosir dengan daerah Toba. Terdapat 3 dermaga di Kabupaten Toba Samosir dengan total kunjungan 5.578 kunjungan kapal serta pengangkutan 4.130,33 ton barang. Dermaga Kecamatan Ajibata merupakan dermaga yang paling sibuk.
3. Pos
Seiring dengan perkembangan jaman, pada saat ini pos tidak hanya melayani jasa pengiriman surat saja namun jauh lebih kompleks dan lebih banyak. Jumlah kantor pos di Kabupaten Toba Samosir sebanyak 7 unit. Jumlah surat yang dikirim dan diterima oleh Kabupaten Toba Samosir masung-masing sebanyak 40.255 dan 69.069 surat.

F. Politik

1. Pemerintahan
Wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten Toba Samosir terdiri dari 16 kecamatan dengan 244 desa/kelurahan. Berdasarkan data yang masuk dari dinas, kantor, badan dan instansi jumlah PNS/CPNS di Kabupaten Toba Samosir berjumlah 5.182 orang. Dari jumlah tersebut 40,97 persen merupakan pegawai laki-laki dan 59,03 persen merupakan pegawai perempuan. Sebagian besar PNS/CPNS bergolongan III yaitu sebesar 45,54 persen, golongan II 28,14 persen, golongan IV 25,20 persen dan golongan I sebesar 1,12 persen. sementara itu berdasarkan tingkat pendidikannya, 30,59 persen merupakan tamatan SMA, tamatan diploma sebanyak 27,19 persen, tamatan sarjana sebanyak 39 persen, sedangkan PNS yang menamatkan S2 sangat sedikit yaitu hanya 1,54 persen.
2. DPRD
Jumlah anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir berjumlah 30 orang, terdiri dari 8 orang dari Partai Demokrat, 5 orang dari Partai Nasdem (Nasional Demokrat), 4 orang dari Partai Golkar, 4 orang dari Partai Gerindra, 4 orang dari Partai Hanura, 2 orang dari Partai PDIP, 2 orang dari Partai PKPI, dan 1 orang dari partai PKB. Maka dapat disimpulkan bahwa partai yang pada saat ini paling dominan adalah Parta Demokrat.
3. Sosial Politik
Aktivitas masyarakat untuk berkumpul dan berorganisasi berdasarkan jenis organisasi yang terdaftar pada Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Toba Samosir dari tahun ketahun menunjukkan peningkatan. Jumlah partai politik yang terdaftar sebagai partai peserta pemilu sebanyak 32 partai, jumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) sebanyak 30 organisasi, organisasi kepemudaan (OKP) sebanyak 24 organisasi, dan 87 organisasi LSM.
G. Pertahanan dan Keamanan
Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan merupakan komando kewilayahan pertahanan yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau. Sementara itu Korem 023 Kawal Samudera membawahi Tanah Karo, Dairi, Tapanuli Utara (Toba Samosir), Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Nias. Kabupaten Toba Samosir termasuk dalam lingkupan daerah Kodim (Komando Distrik Militter) 0210 Tapanuli Utara. Kecamatan Balige sebagai ibukota Kabupaten termasuk dalam cakupan Koramil (Komando Rayon Militer) 17 yang dipimpin oleh Kapten Infanteri M. Simanjuntak
Jumlah Polsek di Kabupaten Toba Samosir sebanyak 16 Polsek sesuai dengan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Toba Samosir. Kapolres yang berada di Kabupaten Toba Samosir bernama AKBP Edi Faryadi.
Kodim 0210 memiliki anggota sekitar 300 orang yang telah termasuk dihitung perwira menengah yang memimpin Kodim tersebut. Sementara itu, Koramil 17 yang meliputi Kecamatan Balige dan Tampahan hanya memiliki personil sebanyak 17 orang. Sementara itu, untuk membantu daerah pertahanan sekitar Kabupaten Toba Samosir terdapat Kompi Senapan 125-A Simbisa di kecamatan Balige. Kompi ini dipimpin oleh seorang infanteri berpangkat Letnan Satu dan memiliki personil sekitar 120 orang.
H. Teknologi
Perkembangan teknologi di Kabupaten Toba Samosir terhitung baik dimana terdapat satu perguruan tinggi yang khusus mendalami teknologi dan merupakan salah satu binaan BPPT yaitu IT DEL. Selain itu Kepala Balai (Dr. Didik Harnowo MS) beserta Staf peneliti BPTP Sumatera Utara pernah mengadakan Roadshow ke Kabupaten Toba Samosir (TOBASA) untuk kerjasama dan sosialisasi inovasi teknologi Pertanian. Keberadaan IT DEL telah memberikan beberapa masukan yang positif yaitu terciptanya lulusan-lulusan setara diploma III dan IV yang menguasai di bidang IT. 
Selain itu program Telkom Indonesia yaitu internet masuk desa telah memberikan perkembangan yang signifikan, yaitu pada saat ini hampir seluruh SMA di Kabupaten Toba Samosir telah memiliki sarana internet yaitu hotspot gratis yang dapat dinikmati oleh seluruh siswa maupun guru-guru.
Disamping teknologi komunikasi, teknologi pertanian juga telah merambah sampai ke Kabupaten Toba Samosir dimana pada saat ini telah digunakan hasil penemuan terbaru dalam bidang bibit padi hasil radiasi nuklir sebagai bibit utama dalam pertanian di Kabupaten Toba Samosir.

I. Biografi Tokoh Prominent
1. Bupati
Nama : Pandapotan Kasmir Simanjuntak
Tempat, Tanggal Lahir : Toba Samosir, 23 November 1950
Agama: Kristen
Pendidikan Akhir : ‐‐‐ 
Prestasi/Karier : Direktur Utama PT. Galung Jaya, PT Lumban Muara, PT Charasby Group, dan Kepala Desa  Pardomuan kecamatan Silaen.
2. Wakil Bupati
Nama : Liberty Pasaribu, S.H., M.Si. 
Tempat, Tanggal Lahir : Laguboti Tapanuli, 8 Oktober 1950 
Agama: Kristen
Pendidikan Akhir : S2 Adm. Publik ‐ Universitas Negeri Hasanuddin (2001) 
Prestasi/Karier : Sekda Kabupaten Toba Samosir 


BAB III
A. Kekuatan
Pertumbuhan ekonomi nasional, peningkatan jumlah angkatan kerja, dan perkembangan di bidang teknologi dan informasi memberikan peluang yang besar untuk pertumbuhan PDRB Kabupaten Toba Samosir. Saat ini terdapat dua proyek besar pembangunan di Kabupaten Toba Samosir yaitu proyek pembangunan PLTA Asahan II dan proyek pembangunan infrastruktur Bandara Silangit yang bekerjasama dengan Angkasa Pura II. 
SDM dan fasilitas pendidikan yang mumpuni juga menjadi salah satu kekuatan utama dalam pembentukan tenaga kerja dan angkatan kerja yang hasilnya telah banyak bekerja di berbagai sector baik di dalam Kabupaten Toba Samosir ataupun merantau keluar.
Lahan yang luas dengan curah hujan yang baik menjadikan Kabupaten Toba Samosir tempat yang potensial untuk budidaya tanaman, baik tanaman pangan maupun non pangan. Sementara itu Danau Toba menjadi andalan utama Kabupaten Toba Samosir dalam sector pariwisata dan menjadi salah satu ikon Kabupaten Toba Samosir.
B. Kelemahan
Banyaknya proyek pemerintah dalam bidang pembangunan dan penyediaan jasa telah mengakibatkan beberapa pegawai pemerintahan dan beberapa pengusaha terjerat tindak pidana korupsi, hal ini diakibatkan karena kurangnya integritas diri dari setiap orang yang dipercaya untuk menjalankan proyek tersebut. Telah ditemukan juga beberapa kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintahan sehingga mengakibatkan aliran dana dari pemerintah pusat tidak dapat digunakan atau diserap secara optimal oleh masyarakat.
Walaupun banyak masyarakat yang telah maju SDM nya tetapi ada sifat buruk dari masyarakat yang sulit untuk dihilangkan yang dikenal dengan istilah “HOTEL (Hosom, Teal, Elak, Late)” yaitu kecenderungan masyarakat Kabupaten Toba Samosir yang susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah.
C. Kemungkinan Cara Bertindak
Melihat kelemahan dan kekuatan yang ada maka akan dilakukan pergerakan dalam sector pertanian, pariwisata, keuangan, dan penegakan hukum di Kabupaten Toba Samosir baik dengan memanfaatkan aparatur pemerintahan ataupun memanfaatkan organisasi social politik yang atif di masyarakat karena organisasi social politik itu menurut teorinya harus berpihak pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
D. Niat
Segenap masyarakat yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir pasti menginginkan kehidupan yang makmur, adil, dan sejahtera. Sesuai dengan jumlah angkatan kerja yang tinggi maka dapat dikatakan mayoritas keiinginan dari masyarakat Kabupaten Toba Samosir adalah mencari pekerjaan yang baik dan layak. Disamping itu, peningkatan pertumbuhan ekonomi di sector pariwisata dan pertanian dengan menggunakan teknologi yang terbarukan sepertinya menjadi salah satu sasaran utama yang saat ini sedang dirancang oleh pemerintah dan masyarakat.
E. Early Warning
Jumlah angkatan kerja yang tinggi tanpa dibarengi lapangan pekerjaan yang memadai dapat menjadi ancaman tersendiri dalam meningkatnya angka pengangguran. Walaupun pada dasarnya SDM masyarakat Kabupaten Toba Samosir lumayan bagus namun apabila lapangan pekerjaan tidak memadai dapat memicu naiknya angka pengangguran.
Lahan kosong yang didominasi dengan hutan-hutan lindung sewaktu-waktu dapat dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan cara membakar ataupun ditebang yang nantinya dapat merusak ekosistem dan system perairan tanah/irigasi ke lahan pertanian masyarakat yang ada di sekitar huta.
F. Forecasting
Tingginya angka tindak pidana korupsi yang terjadi di tengah pemerintahan daerah Kabupaten Toba Samosir dapat mengakibatkan elektabilitas pemimpin/pejabat semakin berkurang dan mengakibatkan tidak dihargainya lagi setiap kebijakan yang diambil oleh pejabat pemerintahan.
Pada waktunya nanti, pengangguran akan menjadi salah satu masalah utama yang akan dihadapi oleh pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Toba Samosir karena kurang memadainya lapangan pekerjaan di Kabupaten Toba Samosir.
G. Problem Solving
Dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, early warning serta forecasting yang ada di Kabupaten Toba Samosir, maka harus dilakukan peningkatan sosialisasi mengenai integritas dan kejujuran pada seluruh masyarakat terutama pada pelajar yang ada di Kabupaten Toba Samosir. Sudah seharusnya pelajaran anti korupsi menjadi salah satu mata pelajaran tambahan di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Toba Samosir mengingat tingginya angka tindak pidana korupsi apabila dibandingkan dengan kabupaten lainnya.
Melihat banyaknya sector yang dapat dimaksimalkan untuk peningkatan perekonomian, sudah seharusnya pemerintah bersama masyarakat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan yang masih kosong untuk pertanian ataupun untuk keperluan lain yang dapat menunjang perekonomian masyarakat tanpa harus merusak lahan hutan lindung.

No comments:

Post a Comment