Thursday, May 15, 2014

MENCARI SOLUSI YANG TEPAT DAN BENAR ANTARA PALESTINA DAN ISRAEL, MUNGKINKAH?

Konflik dan peperangan berkepanjangan yang terjadi antara Israel dan Palestina pada dasarnya bukanlah sekedar masalah tentang agama dimana masyarakat Indonesia pada umumnya menanggapi hal tersebut hanya sebatas konflik antara Islam vs Yahudi (sering dianggap sebagai Kristen padahal berbeda), namun dapat dikatakan apa yang terjadi antara Israel dan Palestina lebih dari sekedar masalah agama tetapi masalah yang menyangkut politik, kemerdekaan, dan kemanusiaan (Ebenezer, Penulis Kompasiana, 2012). Apabila diruntut dari sejarah yang ada, maka akan sangat sulit untuk menentukan siapa yang seharusnya berhak menempati dataran Palestina tersebut karena bukti sejarah yang ada akan tertutupi dengan kepentingan politik, hal kemerdekaan, dan masalah kemanusiaan. Oleh karena itu penulis mencoba memberikan solusi dengan mempertimbangkan ketiga aspek di atas.

Timor Leste adalah salah satu negara di dunia yang melegitimasi kemerdekaan dan daerah kekuasannya dengan melakukan jajak pendapat atau referendum, maka hal yang sama juga dapat dilakukan dalam penentuan daerah kekuasaan dan legitimasi kemerdekaan dapat dilakukan dalam menyelesaikan konflik tersebut. Referendum yang dimaksud disini bukan ditujukan kepada rakyat Palestina dan Israel namun ditujukan kepada seluruh negara anggota PBB, jadi seluruh negara anggota PBB dijajak pendapatnya untuk mendukung negara Palestina atau Israel, mengingat saat ini Palestina telah masuk menjadi salah satu negara pengamat PBB. 

Melihat dari sisi kemanusiaannya, Israel dituduh telah melakukan perbuatan-perbuatan yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan, dimana Israel melalui tentara dan alat militernya beberapa kali telah membombardir daerah-daerah yang berpenduduk dan menembaki orang-orang yang melintasi daerah perbatasan tanpa ijin (illegal). Di mata dunia, Israel telah melakukan perbuatan yang tidak manusiawi, tetapi pernahkah kita menempatkan diri kita di posisi Israel yang keberadaannya juga sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat? Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Teori Darwin telah terjadi di sini, yaitu adanya kecenderungan setiap manusia untuk mempertahankan hidupnya (memperluas dan mempertahankan daerah tempat tinggalnya) walaupun dengan cara menyingkirkan manusia lainnya. Jika “hanya” ditinjau dari segi kemanusiaannya maka solusi yang dapat diambil adalah antara rakyat Israel dan Palestina selayaknya hidup rukun bersama di suatu daerah yang sama tanpa adanya legitimasi negara mana yang yang berkuasa.

Dua solusi yang telah dikemukakan sebelumnya ternyata masih memiliki kekurangan dimana menggunakan cara referendum akan dianggap Israel sebagai suatu solusi yang merugikan bagi negaranya karena mereka tahu mayoritas negara anggota PBB akan lebih mendukung Palestina dibandingkan Israel karena referendum itu menggunakan sistem one state one vote yaitu satu negara satu suara dimana tidak ada perbedaan kekuatan suara antara negara besar dan negara kecil. Selain itu, solusi untuk hidup dan tinggal bersama dapat dikatakan sebagai solusi yang hampir mustahil untuk dilakukan karena tidak mungkin antara dua golongan masyarakat (bahkan mungkin lebih) yang sangat berbeda secara kultur dan sejarah dapat hidup berdampingan.

Dengan mempertimbangkan aspek sejarah (walaupun tidak cukup kuat), aspek kemanusiaan, kemerdekaan, dan kepentingan politik sebaiknya Israel yang memegang kendali lebih besar karena Israel jauh lebih kuat dan berpengaruh dibandingkan Palestina dengan syarat utama yaitu Israel harus bertanggung jawab dalam menjamin dan memastikan keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan rakyat Palestina, karena bagaimanapun juga suatu hal yang tidak mungkin bagi Palestina dan organisasi pendukungnya untuk menekan dan mengalahkan Israel. Di akhir tulisan, penulis ingin menyampaikan bahwa sangat sulit untuk mencari solusi yang benar secara hakiki dalam permasalahan antara Israel dan Palestina, karena solusi yang benar secara hakiki itu terjadi apabila seluruh manusia yang hidup di bumi ini telah menyatakan solusi itu benar dan tepat dimana hal itu hampir tidak mungkin terjadi karena setiap manusia, golongan, dan negara memiliki kepentingan yang berbeda-beda yang akan dijunjung tinggi dan dipertahankan.

No comments:

Post a Comment